Transparansi Dipertanyakan, Proyek Sumur Bor Betara Kiri Disorot LSM-JPK, Inspektur Tak Kunjung Buka Suara
KUALA TUNGKAL, Sentralsuarapena.com – Dugaan kuat adanya praktik “makeup” atau manipulasi dalam pelaksanaan proyek sumur bor di Kelurahan Betara Kiri, Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) kembali mencuat ke permukaan. Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan nilai anggaran mencapai Rp75 juta itu kini disorot sejumlah pihak lantaran dinilai janggal dan terindikasi tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pekerjaan proyek tersebut terkesan asal jadi dan tidak transparan dalam pelaksanaannya. Bahkan, ada dugaan bahwa laporan fisik proyek yang disampaikan hanya sekadar formalitas belaka.
Saat dikonfirmasi oleh sejumlah awak media melalui pesan WhatsApp pada Rabu (22/10/2025), Inspektur Tanjab Barat Encep Jarkasih belum memberikan keterangan apa pun terkait dugaan tersebut. Hingga berita ini diterbitkan, pihak Inspektorat belum menanggapi pertanyaan seputar tindak lanjut dan hasil pemeriksaan yang sebelumnya sempat dijanjikan.
Padahal, sebelumnya Encep Jarkasih pernah menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan wartawan yang telah dimuat di sejumlah media daring. Namun hingga kini, janji itu tak kunjung terealisasi, menimbulkan tanda tanya besar di kalangan publik.
Menanggapi situasi ini, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Pemantau Kewenangan (LSM-JPK) Tanjab Barat, Rahmadi Ariyanto, S.Kom, menyatakan pihaknya tidak akan tinggal diam. Ia menilai, lambannya respon dari pihak Inspektorat justru memperkuat dugaan adanya permainan dalam proyek tersebut.
“Kami akan mendesak transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik di Kelurahan Betara Kiri. Ini uang rakyat, jadi harus jelas penggunaannya,” tegas Rahmadi.
Rahmadi juga menambahkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan sejumlah data dan bukti lapangan yang akan diserahkan kepada aparat penegak hukum, apabila dalam waktu dekat tidak ada kejelasan dari pihak terkait.
Kasus ini kini menjadi sorotan tajam masyarakat Tanjab Barat. Publik menanti langkah tegas dari Inspektorat dan Pemerintah Kabupaten untuk menindaklanjuti dugaan penyimpangan dalam proyek yang menggunakan uang negara tersebut. (Jali/Den)